KOMANG PASEK ANTARA

Selasa, 25 Februari 2014

Musik Tradisional Penting Karangasem Diteliti Imuan Jepang




Oleh: Komang Pasek Antara
Kesenian musik tradisional langka khas Karangasem, Penting mendapat apresiasi dari ilmuan Jepang, Prof. Dr. Hideharu Umeda, salah satu dosen Universitas di Okinawa, Jepang. Ketertarikan Umeda laki-laki yang kini usianya baru 50 tahun itu, saat dia berada di Bali  bulan Oktober 2011 lalu membaca sebuah artikel yang ditulis oleh penulis sendiri yang dimuat di salahsatu media cetak yang ada di Bali tabloid  Bali Aga terbitan edisi 05 Agustus 2011 berjudul “Seni Gamelan
PENTING” KHAS Karangasem Nyaris Punah Kini Bangkit Kembali” dan majalah Cakrawala edisi tahun 1990-an (salahsatu media massa cetak yang memuat tentang pariwisata dan budaya). Bali Aga dibacanya di salahsatu toko buku di Denpasar, sedangkan majalah Cakrwala dibacanya saat mengunjungi Perpustakaan Umum Prov. Bali.

Mencari Tokoh Penting di Karangasem
Bagaimana Umeda bisa bertemu dengan penulis? Kisahnya begini. Umeda saat ada di Bali  sedang melakukan tugas dari  universitasnya tempatnya mengajar  untuk mengadakan penelitian tentang seni musik tradisional Bali. Karena kebetulan dia menemukan kesenian seni musik Penting khas Karangasem (membaca media Bali Aga dan Cakrawala), maka Umeda langsung melakukan penelitian keberadaan Penting khususnya di Karangasem dan umumnya  di Bali. Pertama yang dilakukannya menemui penulis dan tokoh pelaku-pelaku Penting untuk menggali keberadaan Penting di Bali. Dia langsung meluncur ke Karangasem tepatnya di Kota Amlapura.
Umeda mengaku sedikit bingung mencari alamat penulis dan tokoh pelaku Penting untuk wawancara. Sambil  membawa Bali Aga dan Cakrawala, pertama pelaku seni Penting yang dicari sesuai yang termuat di Media Cakrawala dan Bali Aga adalah I Ketut Jelantik di Lingkungan Batan Haa, Amlapura. Ternyata I Ketut Jelantik telah almarhum beberapa tahun lalu. Kemudian beberapa tokoh Penting  lain di Karangasem dicarinya termasuk menemui kordinator yang juga sekaligus seniman Penting  Merdu Komala Amlapura yang pernah termuat di Bali Aga, I Wayan Widiana. Dari info Wayan Widiana, barulah Umeda dapat bertemu dengan penulis di rumah penulis di bilangan kota Amlapura. Katanya Umeda, sangat senang bertemu dengan penulis dan pelaku Penting. Dari pertemuan penulis dengan Umeda, banyak yang dapat digali keberadaan Penting di Bali.

Penting Jenis Musik Gesek
Apa dan bagaimana seni Penting itu? Penting adalah alat musik yang tergolong sapta nada sehingga dapat memainkan lagu-lagu baik dengan dasar pelog maupun selendro, bahkan gabungan diantara keduanya. Dengan demikian Penting dapat memainkan gending-gending pegongan, peangklungan dan pejogedan, dan dapat difungsikan dalam berbagai upacara yadnya.
Cara memainkan alat ini yaitu dengan menggesek/menyentil berbalas naik dan turun secara berulang-ulang pentang (dawai) menggunakan alat yang disebut pengotek (vics) yang terbuat dari kulit penyu atau lembu. Untuk menghasilkan nada yang diinginkan harus menekan pengonjet/pekocet (tuts) terlabih dahulu. Ketika pertama kali diciptakan, alat ini hanya bisa dimainkan dengan duduk bersila yang diletakkan di atas kedua paha. Tapi kini setelah diinovasi oleh seke Penting Merdu Komala, alat ini  bisa dimainkan sambil berjalan kaki.
Penting dapat dimainkan baik sebagai balih-balihan (hiburan), maupun dalam rangkaian upacara agama/adat. Serta mengikuti event-event seperti:   Pesta Kesenian Bali, mengisi acara pada perayaan hari-hari besar nasional, menyambut tamu atau kunjungan dari pejabat negara. Seke Penting Merdu Komala  turut serta tampil dalam PKB Bali tahun 2010 baru-baru ini di Taman Budaya Denpasar.
Kesenian Penting  mendapat apresiasi dari  seniman dan sekaligus akedemisi Prof. I Made Bandem dan Prof. Dr. I Wayan Dibia mengatakan,  Seka Penting Merdu Komala  sangat unik, khas dan inovatif.
Penting Jepang Disebut Taisho-goto
Ditanya penulis, kenapa tertarik seni Penting Karangasem, katanya Umeda di negaranya disamping dia sebagai dosen bidang  akademis ethnomusicology, juga di Jepang tepatnya di kota Nagoya ada dan masih hidup sampai sekarang kesenian Penting, namanya Taisho-goto.
Taisho-goto di Jepang menurut Umeda, adalah alat musik tradisional pertama bergaya barat dengan cara memetik sejenis kecapi hampir sama dengan Penting yang ada di Karangasem. Jenis Taisho-goto lebih bervariatif dibandingkan dengan Penting, Taisho-goto ada yang bersenar satu, dua dan sampai enam. Sedangkan Penting jumlah senarnya hanya enam saja.
            Penggemar Taisho-goto di jepang dominan dilakoni orang-orang tua saja, beda dengan di Karangasem pelakunya kombinasi anak muda/orang tua. Umeda menyebutkan salahsatu judul nama lagu yang sering didendangkan melalui Taisho-goto adalah “Sakura” yang menggambarkan keindahan bunga sakura. Tetapi Taisho-goto dimainkan di Jepang tidak digunakan untuk mengiringi seni tari seperti Penting yang ada di Karangasem dapat mengiringi berbagai seni tari Bali. Sedangkan Taisho-goto tidak diringi/diikuti dengan seperangkat alat-alat musik tradisonal lainnya seperti Penting Karangasem, tetapi Taisho-goto biasa dimainkan secara kolosal  menampilkan puluhan Taisho-goto secara bersama-sama.

            Sejarah Taisho-goto dan Penting
 Dari aspek sejarah Taisho-goto ditemukan sejak tahun 1912 (tahun pertama di zaman Taisho oleh Morita Goro (tahun 1874-1952) di Nagoya. Taisho-goto sempat meledak masa kepopulerannya antara seperempat abad tahun penemuannya.
Kini,Taisho-goto telah meyebar ke berbagai Negara di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Asia Timur, dan telah terserap sebagai alat musik lokal. Apakah Penting termasuk hasil persebaran budaya dari Jepang? Perlu penelitian lebih lanjut.
Informasi dari berbagai pelaku senior Penting di Karangasem Belum ada yang tahu pasti sejarah Penting. Beberapa tokoh Penting yang pernah penulis temui, seperti Ida Bagus Jelantik, tokoh seni Penting yang tinggal di Karang Sidemen Amlapura, menurut beliau seni Penting yang ada di Karangasem ini merupakan persebaran dari Klungkung ketika adanya upacara besar di Besakih. Menurut I Ketut Jelantik (almarhum) asal Batanha, Penting berasal dari Pulau Jawa kemudian menyebar ke Bali lanjut menyebar ke Lombok. Pihak lain ada menyebut, Penting berasal dari Negara tirai bambu Cina.
Sedangkan menurut seniman alumnus Program Studi Seni Rupa dan Desain Unud Denpasar, AA. Gede Krisna Dwipayana,S.Sn yang tinggal di Puri Kaleran Karangasem mengatakan, konon kesenian ini sudah muncul di Karangasem sejak jaman penjajahan Belanda. Pada saat Pemerintah Belanda menyelenggarakan sebuah perhelatan kesenian yang diberi nama Ngeraja Kuning, semacam pawai kesenian, mirip Pesta Kesenian Bali, ditujukan untuk menghormati Ratu Belanda. Pada saat itulah kesenian ini muncul, bersama dengan kesenian Rebane. Kesenian ini juga pernah dipentaskan, pada saat Raja Karangasem menyelenggarakan Karya Ligia  tahun 1930 lalu bersama kesenian Rebana dan Tari Rodat. A.A. Gede Krisna Dwipayana, S.Sn. yang juga perajin Penting mengatakan, diperkirakan sejak jaman penjajahan Belanda Penting berkembang dari Lombok, NTB dan masuk ke Karangasem bersamaan dengan seni Cakepung, Rebana dan Wayang Sasak.
            Umeda ayah dari dau anak itu, sebelumya sudah beberapa kali ke Bali sejak tahun 1990-an mengadakan penelitian dan belajar beberapa jenis kesenian Bali diantaranya gender wayang dll. Mereka sangat apresiasi sekali dengan kesenian Bali yang dinamis.
             Ketika Gabungan Organisasi Wanita kerjasama dengan PKK menyelenggarakan seni tari Joged/Pengibing massal sekitar 600 pasang yang diiringi Seke Penting  “Merdu Komala”, Kamis 22 Desember 2011 lalu di lapangan tanah Aron Amlapura dalam rangka peringatan Hari Ibu, Umeda yang kebetulan ada di Bali dalam rangka penelitian seni musik tradisional Bali, dirinya tak henti-hentinya terus mengabadikan gambar moment atraksi Joged/Pengibing melalui handycam. “Saya senang menikmati joged massal yang baru pertama kali saya lihat, bagus, bagus,” katanya Umeda yang pasih berbahasa Indonesia kepada penulis usai pagelaran joged massal.

            Penting Karangasem Ingin tampil di Jepang Kolaborasi dengan Taisho-goto
            “Bagaimana, apakah seni Penting khas Karangasem dapat tampil di Jepang seperti kesenian Bali lainnya yang juga sering tampil di Jepang membawa misi seni-budaya Indonesia?,” kata penulis kepada Umeda. Dengan diplomatis Umeda menjawab, “dapat, asalkan biaya ada”. Lanjut penulis kepada Umeda “apakah anda besedia membantu mencarikan sponsor di Jepang agar  Penting Karangasem dapat tampil di Jepang untuk saling mengenal antara Penting Karangasem dan Taisho-goto Jepang”? Dengan mimik serius Umeda berujar, “saya berusaha, tapi tidak janji”.
            Harapan I Wayan Widiana, koordinator Seke Penting “Merdu Komala”, juga seperti harapan kita bersama warga pendukung seni Penting, tentu sangat berharap kepada semua pihak khususnya Pemerinah pusat dalam hal ini Menteri yang membidangi kebudayaan dan pariwisata untuk dapat membantu dan mempasilitasi kesenian Penting Karangasem dapat tampil di Jepang untuk mencari pengalaman dan saling mengenal lebih jauh  antara Penting Karangasem dan Taisho-goto untuk koloborasi. Kita doakan, Semoga!
            Feature ini pernah dimuat di Tabloid ”Bali Aga”, 26 Januari-02 Maret 2012, hal 10

2 Komentar:

Pada 25 Februari 2015 pukul 23.52 , Blogger D' Krisna mengatakan...

trims artikelnya pak komang, info yg bermanfaat. Keep movin' on!!

 
Pada 18 Mei 2016 pukul 23.32 , Blogger Unknown mengatakan...

Tiyang mau beli alat musik penting rin dije ngih?? Tolong info kontaknya pak
Suksma..

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda