KOMANG PASEK ANTARA

Senin, 25 November 2013

Kesederhanaan Motto Hidup Drg. Ni Luh Sri Panca Parwita Sari: “Isilah Hidup Ini dengan Hal-hal yang Lebih Berarti bagi Keluarga dan Masyarakat“



Penulis, I Komang Pasek Antara


              Menggeluti bidang profesi kesehatan apalagi manjadi seorang dokter gigi seperti profesi yang disandangnya sekarang ini bagi drg. Ni Luh Sri Panca Parwita Sari, bukanlah cita-citanya sejak masih masa kanak-kanak. Berbincang-bincang di ruang kerjanya Puskesmas Karangasem I di Desa Perasi dengan dokter berparas ayu kelahiran Desa Jasri, Karangasem 9 Oktober 1970 itu, bukanlah dari keluarga seorang yang berprofesi bidang kesehatan. Dia anak bungsu dari lima besaudara pasangan Bapak I Nengah Sana hanya seorang pendidik guru sekolah dasar di desa dan Ibu Si Luh Kadek Suparwati yang juga seorang guru SD.

              Bercita-cita Jadi Dokter Semenjak Lepas SMA
            Dokter  Panca, demikian kerap panggilannya sehar-hari, dia mencintai kesehatan gigi baru tumbuh bersemi setelah menginjak remaja menjelang lepas sekalah di SMA 2 Amlapura tahun 1989. Ketika itu ibu dari sepasang  anak Putu Ratih Padmarini Gantari Sari dan I Nengah Prama Baswara Andakara Yasa keduanya masih duduk dibangku sekolah dasar, berpikir untuk memutuskan masa depannya, apa yang cocok bagi dirinya untuk mengisi hidup kelak dan berguna bagi masyarakat. Dokter gigilah jawabannya. Mengapa dokter gigi? tanya penulis  dengan sedikit terawang mengingat masa lalunya drg. Panca menjawab “karena profesi dokter gigi pada waktu itu masih sangat sedikit di Karangasem tentu peluang kerjanya diharapkan lebih banyak”.

            Berawal dari Dokter PTT di Wilayah Indonesia Timur
            Kloplah sudah cita-cita sebagai dokter gigi, juga mendapat pasangan hidup dari suami seorang dokter bidang spesialis kandungan dr. I Gede Parwata Yasa, Sp.OG, bertugas di RSUD Karangasem.           Cita-citanya gayung bersambut bukan saja hanya penyandang sebagai dokter gigi, tetapi kini lebih dari itu, kini sejak tahun 2011 lalu dipercayai oleh Pemkab Karangasem memegang tapuk pimpinan sebagai Kepala Puskesmas Karangasem I di Desa Perasi, Kecamatan Karangasem membawahi 62 orang staf tenaga medis dan administrasi.  
            Historis karier profesi dokter giginya diawali sejak tamat dari Fakultas Kedokteran Gigi Saraswati Denpasar tahun 1999. Kemudian bertugas dengan status Pegawai Tidak Tetap (PTT) selama 3 tahun mulai tahun 2001–2004 di wilayah Indonesia Timur tepatnya di RSUD Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Setelah itu barulah tahun 2005 dirinya diangkat menjadi PNS di tempatnya sekarang bertugas di Puskesmas Karangasem I.
            Menyandang profesi dokter gigi, istri dari seorang dokter dan juga pimpinan di lembaga kesehatan mengharuskan drg. Panca aktif, kreatif dan inovatif yang konstruktif di masyarakat setiap peluang dimanfaatkannya menyebarluaskan informasi kesehatan. Mencoba mengemas dalam bingkai program kesehatan melalui berbagai media seni budaya diantaranya kerjasama dengan seni pertunjukan “Genjek Gensos Mahardika”, salahsatu seni khas Karangasem asal Desa Jasri, dan kerjasama dengan Sekehe Shanti lansia “Gita Premana” desa Timbrah. Menurut  drg. Panca melalui media seni budaya cukup efektif, karena pesan-pesan kesehatan dapat disampaikannya kepada penonton dengan santai penuh tawa riang.
           
            Gemar Berorganisasi Kesehatan
Selain melalui media budaya drg. Panca yang memiliki hoby menari dan traveling ini gemar berorganisasi sosial. Berbagai organisasi sosial kesehatan diikuti sejak masih berstatus doker PTT sasmpai saat ini diantaranya: anggota PDGI Denpasar, anggota PDGI Mataram 2001-2003, Bendahara PDGI Bali Timur 2004-2006, anggota Seksi Penyuluhan PKTP Kabupaten Karangasem 2013, Wakil Bendahara YKI Cabang Karangasem 2012-2013,Wakil Ketua III KKKS Karangasem 2010-2013, Bendahara Koperasi Bina Usadha Amlapura 2008-2013,Pengurus Klub Jantung Sehat Kab. Karangasem, Badan Pengawas Koperasi Bina Usadha 2013-2018, Wakil Ketua Kelompok Kerja Penanggulangan AIDS Kec. Karangasem 2010-2013  dll.


Pengalaman Menarik Menangani Pasien
            Mengenang pengalaman menarik sebagai sosok pelayan masyarakat bidang  gigi diceriterakan kepada penulis, katanya “pasien hamil yang tidak berani memeriksakan giginya padahal sudah bengkak dan sakit, tetapi sampai sekarang masih bengkak juga tetap kukuh tidak boleh periksa  dan diobati giginya, karena menurut pasien akan berpengaruh pada bayi dalam kandungannya, walaupun sudah dalam ruangan praktek tapi tidak mau di periksa dan diobati. Padahal sebaliknya bila tidak diobati justru akan bisa berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang dikandungnya”.
            Melakoni hidup era sekarang yang semakin kompleks bagi drg. Panca cukup sederhana disiasatinya dengan dengan moto “isilah hidup ini dengan hal-hal yang lebih berarti bagi keluarga dan masyarakat“. Ungkapan kecil tapi bermakna besar itulah membawa dirinya berprestasi dan dipercaya oleh pemkab Karangasem mewakili diri dan instansinya mengikuti 3 event lomba yang cukup bergengsi di lingkup Bali tahun 2013 diantaranya  lomba Dokter Teladan, Puskesmas Berprestasi dan Citra Pelayanan Prima. Bila berhasil meraih juara, akan mewakili Bali ke Jakarta Agustus mendatang bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-68. “Doakan ya pak semoga berhasil mendapat juara”, harapnya kepada penulis mengakhiri bincang-bincangnya. Tentunya kepada semua lapisan masyarakat Karangasem turut mendoakan. Semoga!!!

Penulis, Pegawai Diskominfo Kab. Karangasem               

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda