KOMANG PASEK ANTARA

Senin, 25 November 2013

Puskesmas Karangasem I Tahun 2013, Mengikuti 3 Lomba Tingkat Propinsi Bali Penulis, I Komang Pasek Antara



Terasa sekali suasana medis dirasakan begitu penulis melangkahkan kaki memasuki halaman Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Karangasem I yang berlokasi di wilayah Desa Perasi, Kecamatan Karangasem. Betapa tidak, berbagai simbol dan antribut medis di setiap ruang terpasang rapi, memberikan kesan crew Puskesmas siap “melayani dengan sepenuh hati, masyarakat sehat dambaan kami” sesuai dengan motonya Puskesmas, apalagi didukung dengan halaman yang meskipun tidak terlalu luas, tetapi  cukup nyaman untuk sebuah Puskesmas di bilangan pedesaan pinggiran Kota Amlapura.
            Sosok seorang Kepala Puskesmas (Kapus) Karangasem I, dengan ramah menyapa penulis di ruang kerjanya. Dia adalah sosok dokter gigi cantik yang memiliki nama lengkap drg. Ni Luh Sri Panca Parwita Sari, tapi kerap dipanggil dokter Panca adalah jebolan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Saraswati Denpasar tahun 1999 lalu.
            Berbincang-bincang dengan ibu muda dari dua anak yang juga istri dari seorang dokter spesialis kandungan dr. I Gede Parwata Yasa, SpOG, memaparkan panjang lebar  kepada penulis perihal strategi instansi yang dipimpinnya dalam menjadikan ”Puskesmas dengan pelayanan prima dalam mewujudkan Karangasem sehat” sesuai dengan visi-misinya.         

            Satu Tahun Mengikuti 3 Lomba Tk. Propinsi
            Banyak yang harus dikerjakan untuk menjadikan sebuah Puskesmas yang ideal sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Bagi drg. Panca dan stafnya tahun 2013 ini adalah tahun terberat baginya, karena dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem mengikuti 3 event lomba berskala propinsi Bali mewakili Kabupaten Karangasem, dan tentu diharapkan memenangkannya. Diantaranya lomba dokter Teladan, Puskesmas Berprestasi dan Citra Pelayanan Prima. Karena itu, ketika penulis melakukan investigasi untuk dimediakan, drg. Panca di ruang kerjannya tampak sangat sibuk mempersiapkan berbagai kebutuhan mengikuti lomba, termasuk melayani pertanyaan penulis.
            Lokasi Puskesmas Karangasem I di Dusun Perasi, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem cukup strategis, berada di jalur jalan raya umum Amlapura–Denpasar, mewilayahi layanan lima kelurahan/desa dinas meliputi: Kelurahan Subagan, Kelurahan Padangkerta, Kelurahan Karangasem, Desa Bugbug dan  Desa Pertima dengan sasaran penduduk mencakup 54.042 jiwa (15.332 KK) yang terdiri dari 27.056 penduduk laki-laki dan 26.986 penduduk perempuan.
            Dari tahun ke tahun Puskesmas Karangasem I terus berbenah dan berbenah seiring dengan perkembangan masyarakat memanfaatkan Puskesmas sebagai layanan kesehatan yang pertama. Menurut drg. Panca, sampai tahun 2013 sarana fisik pelayanan pendukung yang dimiliki Puskesmas Karangasem I meliputi: 1 unit Puskesmas Induk, 4 unit Puskesmas Pembantu masing-masing di wilayah Desa Samuh, Desa Asak, Kelurahan Subagan dan Kelurahan Padangkerta, 1 unit Poskesdes di Penaban, 76 unit Posyandu tersebar di berbagai tempat dan 1 unit Puskesmas Keliling.  Sedangkan pendukung dari aspek sumber daya manusianya (SDM) sebanyak 62 orang yang terdiri dari 3 dokter umum, 3 dokter gigi, 16 bidan, 12 perawat, 4 perawat gigi, 2 analisis kesehatan, 1 asisten apoteker,3 pelaksana Gizi, 1 Petugas Kesehatan Masyarakat, 1 kesehatan lingkungan dan 5 orang JMD (Juru Malaria Desa) dan 11 tenaga administrasi.
            Dari 62 orang SDM pandukung Puskesmas, drg. Panca mengatakan, menyediakan berbagai bidang pelayanan meliputi: Pelayanan Poliklinik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Poliklinik Kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Poliklinik Gigi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Apotek/Farmasi, Pelayanan Imunisasi, Pelayanan KB, Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia, Pelayanan Konsultasi Kesehatan Lingkungan dan Pelayanan Konsultasi Gizi.

            Strategi Inovatif Konstruktif           
            Dalam meningkatkan kualitas pemberdayaan Puskesmas Karangasem I drg. Panca bersama staf tidak saja menerapkan strategi normatif tetapi juga inovatif yang konstruktif, bagaimana membawa Puskesmas Karangasem I menjadi ujung tombak yang tajam untuk menyehatkan masyarakat. Dirinya sebagai nahkoda Puskesmas, mencoba mengemas dalam bingkai program kesehatan melalui berbagai media sosial. Kata drg. Panca yang memiliki hobi menari dan travelling itu, sosialisasi preventif atau penyuluhan kesehatan masyarakat melalui media seni budaya diantaranya kerjasama dengan seni pertunjukan “Genjek Gensos Mahardika”, salahsatu seni khas Karangasem asal Desa Jasri, tempat kelahiran drg. Panca. Selain melalui Genjek, drg. Panca juga menjalin kerjasama dengan Sekehe Shanti lansia “Gita Premana” desa Timbrah. Menurut  drg. Panca melalui media seni budaya cukup efektif, karena pesan-pesan kesehatan dapat disampaikannya kepada penonton dengan santai penuh tawa riang.
            Berikut salahsatu lirik lagu yang bernuansa penyuluhan kesehatan dilagukan oleh sekehe “Genjek Gensos Mahardika”:

Waspada yang hidup dijaman care jani
Pergaulan bebas mula ento sandang patut kelidin
Ganti-ganti pasangan dini ditu sai ngajak mitra
Mekeneh ngalih bagia nanging tepuk sengsara

Virus HIV mula hasil penularan manusa
Bisa-bisa nyame braya mekejang lakar kena
Dumadak je ida dane mangde tetep waspada
Mangda aman anggen manten kondom sutra

            Inovasinya tidak sampai disitu, ada inovasi lain yang tidak kalah penting yang dilakukan Puskesmas Karangasem I meliputi meningkatkan pemberdayaan masyarakat diantaranya dengan menguatkan kelembagaan Kader Desa Peduli Aids (KDPA) yang sudah terbentuk tahun 2012 lalu. Hal itu dilakukannya karena hasil pengkajiannya kasus HIV/Aids di Kabupaten Karangasem menunjukkan trend terus meningkat. Juga kepada kelompok kaum lanjut usia yang ada di Desa Timbrah (wilayah layanan Puskesmas Karangasem I) tidak luput dijadikannya sebagai aset untuk membangunan kesehatan masyarakat. Sedangkan bantuan sarana kesehatan, diberikan oleh Puskesmas Karangasem I kepada kelompok pengerajin pande besi di Kelurahan Subagan  berupa kaca mata google, masker dan slop tangan.

             Angka Kematian Ibu 0%
Dari data statistik Pencapaian Program Kesehatan dan Standar Pencapaian Minimal Puskesmas Karangasem I meliputi: Data dan informasi tentang derajat kesehatan untuk tahun 2012 dinyatakan dengan umur harapan hidup waktu lahir, angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu dan angka kematian kasar.
            Jumlah kelahiran dan kematian bayi sangat rendah mencapai 0,68%, sedangkan  kematian ibu berhasil ditekan sampai 0%.
            Demikian semangatnya drg. Panca menyambut untuk mengikuti berbagai lomba. Ketika ditanya tentang 3 lomba sekaligus yang diikuti tahun 2013 ini, sembari senyum drg. Panca menjawab merendah  tiang bersama teman-teman berusaha semaksimal mungkin berbuat untuk Karangasem, mudahan berhasil, dan tiang mohon doanya seluruh  masyarakat Karangasem”.
            Harapan kita bersama menjadikan Puskesmas layanan kesehatan yang utama dan dicintai masyarakat.

                                                                      Penulis, Pegawai Diskominfo Kab. Karangasem

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda