Puskesmas Karangasem I Tahun 2013, Mengikuti 3 Lomba Tingkat Propinsi Bali Penulis, I Komang Pasek Antara
Terasa sekali
suasana medis dirasakan begitu penulis melangkahkan kaki memasuki halaman Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Karangasem I yang berlokasi di wilayah Desa Perasi,
Kecamatan Karangasem. Betapa tidak, berbagai simbol dan antribut medis di
setiap ruang terpasang rapi, memberikan kesan crew Puskesmas siap “melayani
dengan sepenuh hati, masyarakat sehat dambaan kami” sesuai dengan motonya Puskesmas,
apalagi didukung dengan halaman yang meskipun tidak terlalu luas, tetapi cukup nyaman untuk sebuah Puskesmas di
bilangan pedesaan pinggiran Kota Amlapura.
Sosok seorang Kepala Puskesmas
(Kapus) Karangasem I, dengan ramah menyapa penulis di ruang kerjanya. Dia
adalah sosok dokter gigi cantik yang memiliki nama lengkap drg. Ni Luh Sri
Panca Parwita Sari, tapi kerap dipanggil dokter Panca adalah jebolan Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Saraswati Denpasar tahun 1999 lalu.
Berbincang-bincang dengan ibu muda
dari dua anak yang juga istri dari seorang dokter spesialis kandungan dr. I
Gede Parwata Yasa, SpOG, memaparkan panjang lebar kepada penulis perihal strategi instansi yang
dipimpinnya dalam menjadikan ”Puskesmas dengan
pelayanan prima dalam mewujudkan Karangasem sehat” sesuai dengan visi-misinya.
Satu Tahun Mengikuti 3 Lomba Tk. Propinsi
Banyak yang harus dikerjakan untuk
menjadikan sebuah Puskesmas yang ideal sebagai garda terdepan dalam pelayanan
kesehatan masyarakat. Bagi drg. Panca dan stafnya tahun 2013 ini adalah tahun
terberat baginya, karena dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem
mengikuti 3 event lomba berskala
propinsi Bali mewakili Kabupaten Karangasem, dan tentu diharapkan
memenangkannya. Diantaranya lomba dokter Teladan, Puskesmas Berprestasi dan
Citra Pelayanan Prima. Karena itu, ketika penulis melakukan investigasi untuk
dimediakan, drg. Panca di ruang kerjannya tampak sangat sibuk mempersiapkan
berbagai kebutuhan mengikuti lomba, termasuk melayani pertanyaan penulis.
Lokasi
Puskesmas Karangasem I di Dusun Perasi, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem
cukup strategis, berada di jalur jalan raya umum Amlapura–Denpasar, mewilayahi
layanan lima kelurahan/desa dinas meliputi: Kelurahan Subagan, Kelurahan
Padangkerta, Kelurahan Karangasem, Desa Bugbug dan Desa Pertima dengan sasaran penduduk mencakup
54.042 jiwa (15.332 KK) yang terdiri dari 27.056 penduduk laki-laki dan 26.986
penduduk perempuan.
Dari
tahun ke tahun Puskesmas Karangasem I terus berbenah dan berbenah seiring dengan
perkembangan masyarakat memanfaatkan Puskesmas sebagai layanan kesehatan yang
pertama. Menurut drg. Panca, sampai tahun 2013 sarana fisik pelayanan pendukung
yang dimiliki Puskesmas Karangasem I meliputi: 1 unit Puskesmas Induk, 4 unit
Puskesmas Pembantu masing-masing di wilayah Desa Samuh, Desa Asak, Kelurahan
Subagan dan Kelurahan Padangkerta, 1 unit Poskesdes di Penaban, 76 unit
Posyandu tersebar di berbagai tempat dan 1 unit Puskesmas Keliling. Sedangkan pendukung dari aspek sumber daya
manusianya (SDM) sebanyak 62 orang yang terdiri dari 3 dokter umum, 3 dokter
gigi, 16 bidan, 12 perawat, 4 perawat gigi, 2 analisis kesehatan, 1 asisten
apoteker,3 pelaksana Gizi, 1 Petugas Kesehatan Masyarakat, 1 kesehatan
lingkungan dan 5 orang JMD (Juru Malaria Desa) dan 11 tenaga administrasi.
Dari 62
orang SDM pandukung Puskesmas, drg. Panca mengatakan, menyediakan berbagai
bidang pelayanan meliputi: Pelayanan Poliklinik Umum, Pelayanan Gawat Darurat,
Pelayanan Poliklinik Kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Poliklinik Gigi,
Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Apotek/Farmasi, Pelayanan Imunisasi,
Pelayanan KB, Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia, Pelayanan Konsultasi Kesehatan
Lingkungan dan Pelayanan Konsultasi Gizi.
Strategi Inovatif Konstruktif
Dalam meningkatkan kualitas
pemberdayaan Puskesmas Karangasem I drg. Panca bersama staf tidak saja menerapkan
strategi normatif tetapi juga inovatif yang konstruktif, bagaimana membawa
Puskesmas Karangasem I menjadi ujung tombak yang tajam untuk menyehatkan
masyarakat. Dirinya sebagai nahkoda Puskesmas, mencoba mengemas dalam bingkai program
kesehatan melalui berbagai media sosial. Kata drg. Panca yang memiliki hobi
menari dan travelling itu, sosialisasi preventif atau penyuluhan kesehatan
masyarakat melalui media seni budaya diantaranya kerjasama dengan seni pertunjukan
“Genjek Gensos Mahardika”, salahsatu seni khas Karangasem asal Desa Jasri,
tempat kelahiran drg. Panca. Selain melalui Genjek, drg. Panca juga menjalin
kerjasama dengan Sekehe Shanti lansia “Gita Premana” desa Timbrah. Menurut drg. Panca melalui media seni budaya cukup
efektif, karena pesan-pesan kesehatan dapat disampaikannya kepada penonton
dengan santai penuh tawa riang.
Berikut salahsatu lirik lagu yang
bernuansa penyuluhan kesehatan dilagukan oleh sekehe “Genjek Gensos Mahardika”:
Waspada yang
hidup dijaman care jani
Pergaulan bebas
mula ento sandang patut kelidin
Ganti-ganti
pasangan dini ditu sai ngajak mitra
Mekeneh ngalih
bagia nanging tepuk sengsara
Virus HIV mula
hasil penularan manusa
Bisa-bisa nyame
braya mekejang lakar kena
Dumadak je ida
dane mangde tetep waspada
Mangda aman
anggen manten kondom sutra
Inovasinya tidak sampai disitu, ada
inovasi lain yang tidak kalah penting yang dilakukan Puskesmas Karangasem I
meliputi meningkatkan pemberdayaan masyarakat diantaranya dengan menguatkan
kelembagaan Kader Desa Peduli Aids (KDPA) yang sudah terbentuk tahun 2012 lalu.
Hal itu dilakukannya karena hasil pengkajiannya kasus HIV/Aids di Kabupaten
Karangasem menunjukkan trend terus
meningkat. Juga kepada kelompok kaum lanjut usia yang ada di Desa Timbrah
(wilayah layanan Puskesmas Karangasem I) tidak luput dijadikannya sebagai aset untuk
membangunan kesehatan masyarakat. Sedangkan bantuan sarana kesehatan, diberikan
oleh Puskesmas Karangasem I kepada kelompok pengerajin pande besi di Kelurahan
Subagan berupa kaca mata google, masker dan slop tangan.
Angka
Kematian Ibu 0%
Dari data
statistik Pencapaian Program Kesehatan dan Standar Pencapaian
Minimal Puskesmas Karangasem I meliputi: Data dan informasi tentang derajat
kesehatan untuk tahun 2012 dinyatakan dengan umur harapan hidup waktu lahir, angka
kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu dan angka kematian
kasar.
Jumlah
kelahiran dan kematian bayi sangat rendah mencapai 0,68%, sedangkan kematian ibu berhasil ditekan sampai 0%.
Demikian semangatnya drg. Panca
menyambut untuk mengikuti berbagai lomba. Ketika ditanya tentang 3 lomba
sekaligus yang diikuti tahun 2013 ini, sembari senyum drg. Panca menjawab
merendah “tiang bersama teman-teman berusaha semaksimal mungkin berbuat untuk
Karangasem, mudahan berhasil, dan tiang mohon doanya seluruh masyarakat Karangasem”.
Harapan kita bersama menjadikan
Puskesmas layanan kesehatan yang utama dan dicintai masyarakat.
Penulis,
Pegawai Diskominfo Kab. Karangasem
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda