BERLITERASI UNTUK MENINGKAT IMAJINASI Catatan dari Kegiatan Hari Kunjung Perpustakaan dan Bulan Gemar Membaca
Oleh
I Komang Pasek Antara
Bulan September setiap tahun di tanah air
Indonesia menjadi bulan aktivitas bernuansa literasi, mengapa?, karena pada bulan
tersebut pemerintah Indonesia sejak bulan
September 1995 lalu menetapkan sebagai Bulan Gemar Membaca (BGM), dan khusus setiap
tanggal 14 September ditetapka menjadi Hari Kunjung Perpustakaan (HKP).
Jika dibandingkan dengan Bulan Bahasa (BB)
yang setiap bulan Oktober dirayakan meriah dan marak oleh hampir semua instansi
pendidikan terutama lembaga sekolah disemua tingakatan di tanah air, tapi BGM
dan HKP masih belum marak seperti halnya BB. Karena itu, HKP dan BGM masih
perlu dikampayekan lagi ke semua lapisan masyarakat termasuk di lembaga
pendidikan khususnya sekolah.
Adalah Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan (Dispustaka) Kabupaten Karangasem pada bulan September 2019 lalu
menggelar BGM dan HKP melalui kegiatan literasi yang dikemas kedalam tujuh
jenis gelaran lomba dan kegiatan literasi selama lima hari, tanggal 17-20 September
2019. Konten kegiatan dan lomba memprovokasi mengedukasi masyarakat mau
mengunjungi perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca. Lomba tersebut
meliputi, mewarnai anak TK/Paud,
menggambar di atas kertas siswa SD, menulis puisi siswa SMP/MT langsung di
tempat, membuat poster di atas kertas gambar siswa SMA/SMK/MA, pameran buku, game
literasi siswa SMA/SMK, dialog publik interaktif radio dan Rembug Literasi
Karangasem (RLK).
Meriah dan Terbentuk Komunitas
Literasi karangasem
Ada hal yang menarik dari kegiatan
tersebut, Dispustaka Karangasem baru kali
pertama menggelar HKP dan BGM yang meriah
sebanyak tujuh jenis kegiatan dengan melibatkan ratusan peserta siswa, serta
digelar setiap hari berturut-turut. Artinya, ada semangat lebih dari
insan-insan warga besar Dispustaka untuk menggelorakan mengajak para pelajar
sekolah dan masyarakat lebih sering mengunjungi perpustakaan dan membudayakan
gemar membaca, mengingat tingkat minat baca masyarakat Indonesia masih berada
diposisi papan bawah di Asia maupun dunia.
Khusus ada yang menarik lagi dari
kegiatan tersebut, juga baru kali pertama digagas oleh sang leader
Kepala Dinas (Kadis) Dispustaka Karangasem, Drs. I Wayan Astika, mantan Kadis
Pariwisata Kabupaten Karangasem, membentuk Komunitas Literasi Karangasem (KLK).
Proses pembentukan KLK melalui pertemuan yang dikemas dalam sebuah
pertemuan/rembug yang diberikan nama Rembug Literasi Karangasem (RLK), tempat
di Dispustaka setempat.
RLK menghadirkan puluhan orang dari
berbagai profesi literasi asal kelahiran Karangasem diantaranya, penulis,
sastrawan, jurnalis dan penekun literasi lainnya. Hasil rembug peserta
mempercayakan menjadi Ketua KLK, Dr. I Made Regeg, S.Pd, M.Pd, seorang penulis
buku dan tokoh pendidikan, kelahiran Desa Munti Gunung, Kecamatan Kubu, Karangasem.
Yang hadir dalam rembug, tokoh literasi
Karangasem yang telah dikenal publik dan sering menghiasi media massa,
diantaranya, I Nyoman Tusthi Eddy, BA (pendidik/sastrawan/penulis buku/esei),
Drs. I Gede Aryasa, MPd. (pendidik/penulis buku/esei), I Gede Aries Pirdawan,
S.Pd, (pendidik/sastrawan/dramawan) I Komang Warsa, S.Pd. M.Si. MPd
(pendidik/penulis buku), Drs. I Wayan Kerti, MPd (pendidik/sastrawan/penulis
bukuesei., Ida Bagus Made Japa, S.Pd, M.Si, M.Pd. (pendidik/penulis buku).
Terbentuknya
komunitas literasi ini, seperti yang dikatakan sastrawan I Nyoman Tusthi,
memberi manfaat baik bagi perkembangan literasi di Karangasem, para penekun
literasi bangkit dalam satu wadah sehingga memudahkan sharing berbagi
pengalaman. Juga, kata Tusti Eddy, wadah komunitas ini sekaligus dapat
mengetahui potensi literasi di Karangasem.
Dialog Radio Interaktif Topik
Naskah Kuno
Dialog publik radio interaktif
digelar paling perdana dalam kegiatan HKP dan BGM disiarkan langung dari studio
Radio Suara Widya Besakih FM Amlapura, menampilkan dua narasumber Kepala
Dispustaka Karangasem, I Wayan Astika dan Pustakawan, I Komang Pasek Antara. Selain
melalui radio menginformasikan kegiatan HKP dan BGM, juga bahas tema dialog
“Peran Perpustakaan dalam Pengembangan Literasi dan Pelestarian Budaya”. Konten
dialog menitik beratkan tentang pernaskahan kuno.
Dalam
dialog, Kepala Dispustaka Karangasem, I Wayan Astika, menjelaskan, perpustakaan
tidak saja hanya urus koleksi buku saja seperti yang dikenal oleh masyarakat
selama ini, tetapi juga naskah kuno lontar. Hal itu ditegaskan Astika, pemerintah dalam hal ini lembaga perpustakaan mengacu Undang-Undang
RI No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 10 berwenang
mengalihmediakan naskah kuno yang dimiliki oleh masyarakat di wilayah
masing-masing untuk dilestarikan dan didayagunakan. “Pendaftaran naskah kuno dilakukan dalam rangka
inventarisasi untuk kepentingan penyimpanan, perawatan, pelestarian, dan
pemanfaatan”’ jelas Astika.
Dialog mendapat banyak respon dari pemirsa
radio, pertanyaannya seputar keberadaan perpustakaan umum Karangasem milik
Pemkab Karangasem.
Pameran Buku dan Game Literasi
Pameran buku, menampilkan koleksi khusus yang
tidak ada dalam koleksi yang dilayankan sehari-hari di Dispustaka Karangasem.
Pameran buku ini, menyuguhkan ratusan koleksi buku agama Hindu kerja sama
dengan Sekolah Tinggi Agama Hindu Amlapura dan buku koleksi ilmu kedokteran
sumbangan dari I Komang Sardika, warga Jalan Gajahmada Amlapura.
Lomba Game Literasi (GL) sangat menarik saat
tampil dalam HKP dan BGM, karena dilakoni dengan pola permainan yang aktif,
kreatif dan menyenangkan bagi peserta lomba. Banyak mendapat perhatian dari pegawai
Dispustaka dan peserta yang telah usai menyelesaikan lomba lainnya. Pesertanya 40
orang siswa yang tergabung dalam komunitas GM pada teater SMA/SMK di seputar
Kota Amlapura.
Dibawah pengendali permainan, GM, I Gede Aries
Pirdawan, permainan literasi diawali dengan peserta membaca berita di ruang
layanan Dispustaka, kemudian dilanjutkan dengan setiap siswa menulis kata-kata
menarik yang ditemukan dalam berita tersebut. Permaian kedua, bertempat di
halaman kantor membaca puisi tanpa judul kemudian mentransfer puisi tersebut
dengan berbisisk secara berantai kepada teman lainnya. Dijelaskan I Gede Aries
Pirdawan, ini pola literasi inovasi baru, siswa menjadi termotivasi ingin tahu
isi puisi yang dibacanya dan wajib menebak judul puisinya.
Anak Berliterasi dapat Meningkatkan Imajinasi
I Nyoman Tusthi Eddy sastrawan senior,
mengatakan, kepada penulis belum lama ini di Dispustaka Karangasem, lomba-lomba
literasi yang diselenggarakan oleh Dispustaka Karangasem sangat baik sejak dini
melatih meningkatkan imajinasi si anak yang mengikuti lomba. “Anak akan
berusaha memahami melalui olah pikirannya serta melakukan apa yang mereka akan
lakukan sesuai persyaratan lomba”, kata I Nyoman Tusthi Eddy.
Menarik, lomba melukis tingkat SD juara
I-III diborong oleh satu sekolah, SDN 5 Karangasem, juaranya I-III: I Gusti Ayu
Maitri Sangaindrani I Wayan Kaba Partamadan
I Ketut Erdina Pradipta. Peserta juara lomba memperoleh hadiah,
sertifikat dan piala.
Berikut peringkat juara cabang lomba
literasi lainnya. Juara I-III lomba mewarnai gambar TK/Paud: I Gusti Ayu
Rannia Mandaceta (TK Bintang Kejora Amlapura), I Putu Juna Pandu TK Bina
Purwaka, Jasri dan I Gede Panji Dharma Yuktha (TK Ganeswaraa, Jasri). Pemenang
lomba menulis puisi SMP/MTs, juara I-III disabet siswa Ni Wayan Seriasih (SMPN
1 Amlapura), I Gusti Ayu Putu Laksmi Nitya Nanda (SMPN 2 Amlapura) dan I Putu
Jaeni Rania Maharani (SMPN 2 Amlapura). Membuat poster SMA/SMK digondol, juara
I-III: Ni Nengah Amritha (SMAN 2 Amlapura), I Wayan Sudarmayasa (SMAN 3
Amlapura) dan I Wayan Eka Wahyu Pranayana Putra (SMAN 3 Amlapura). Sedangkan,
lomba game literasi, dimenangkan jura I-III: Kelompok I, II dan III.
Penulis, Pustakawan pada
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Karangasem